Persiapan Pendakian

Persiapan Pendakian

Wisata gunung berbeda dengan wisata lainnya. Ini karena wisata gunung lebih kepada gabungan antara olah raga dan wisata. Naik gunung sendiri adalah salah satu olah raga ekstrem yang lumayan berisiko. Butuh persiapan matang sebelum melakukan pendakian. Oleh karena jika dilakukan secara sembrono dan tanpa persiapan bisa berakibat fatal yang bisa menyebabkan kecelakaan, bahkan kematian. Untuk itu sebelum berwisata ke gunung perlu berbagai persiapan baik itu dari segi pemula, maupun penggiat alam bebas yang sudah mahir karena safety adalah hal yang paling utama dalam melakukan kegiatan di alam bebas.

Sementara kami mengelompokkan pengalaman pendaki sebagai:

Pemula: Belum pernah sama sekali.

Sedang: Sudah pernah 1-2 kali mendaki gunung, tapi masih minim pengalaman.

Mahir: Sudah pernah mendaki lebih dari 2 gunung, dan mahir baik secara fisik dan pengalaman.

Untuk wisata ke Gunung Rinjani, Agung, dan Semeru merupakan wisata gunung yang memiliki medan cukup sulit, akan tetapi masih belum membutuhan peralatan dan perlengkapan tambahan seperti tali pengaman (climbing), walaupun ada juga gunung-gunung lain yang memiliki tingkat kesulitan tertentu yang membutuhkan peralatan tambahan dan teknik climbing.


PENGETAHUAN DASAR

Bila kita masih pemula yang belum pernah mendaki gunung sama sekali, sebaiknya bekali diri kita dengan informasi-informasi sebanyak mungkin tentang pendakian dan gunung yang akan kita tuju. Semua informasi ini bisa dibaca dari berbagai buku tentang mendaki gunung dan juga di internet.


Catatan : poin-poin pengetahuan berikut ini hanya dasar yang perlu dipahami dan  diperhatikan jika ingin berkegiatan di alam bebas, untuk pengetahuan yang lebih terperincinya silahkan mencari materi dari sumber lain.


Pengetahuan dasar yang perlu kita miliki sebelum mendaki gunung adalah:
  1. Manajemen Perjalanan
  2. Navigasi Darat
  3. Tali Temali
  4. Survival
  5. PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat)

MANAJEMEN PERJALANAN

Sedikit mengulas bahwa manajemen perjalanan dibuat untuk merencanakan segala sesuatu yang diperlukan dalam perjalanan baik keadaan fisik, mental, perlengkapan dan peralatan, maupun perizinan yang diperlukan dalam perjalanan. Kunci sukses manajemen perjalanan adalah merencanakan kegiatan yang akan kita lakukan sedini mungkin. Rencanakan jauh sebelum tanggal pelaksanaan, buatlah kalender atau time table yang berisikan bermacam-macam rencana yang harus diselesaikan, serta sediakan waktu yang cukup untuk mengurus izin dan surat jalan.

Seperti yang sudah sedikit di gambarkan pada bab sebelumnya, manajemen perjalanan merupakan ilmu dasar yang harus dimiliki oleh setiap penggiat di alam bebas yang disesuaikan dengan tujuan awal perjalanan. Jika tujuan awal hanya melakukan perjalanan yang singkat maka dan tidak terlalu jauh maka manajemen yang dibuat tidak terlalu berat tetapi harus tetap terperinci, begitu pula jika tujuan awal ingin melakukan perjalanan yang jauh dan membutuhkan peralatan yang banyak maka manajemen yang dibuat harus sangat terperinci agar perjalanan menjadi tertata rapih dan tidak banyak mengeluarkan hal-hal yang sia-sia. Oleh karena itu membuat manajemen perjalanan harus disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan yang akan di lakukan tetapi harus tetap terperinci.

Selain 4 W (When, Where, What, Who) & 1 H (How), ROP (Rancangan Operasional Perjalanan) & RAB (Rancangan Anggaran Biaya), pengetahuan untuk packing merupakan hal yang penting agar ruksak atau carrier yang kita bawa tidak merepotkan badan kita sendiri yang pada akhirnya dapat menguras tenaga yang berlebihan.


NAVIGASI DARAT

Pengertian secara teori adalah ilmu yang mempelajari bagimana seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas. Selain itu pengetahuan navigasi darat juga diperlukan untuk usaha-usaha pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan atau tersesat di gunung dan hutan, dan juga dapat digunakan untuk olahraga antara lain lomba orientering.
Hal-hal yang harus dikuasai dalam bernavigasi yaitu:

  • MENGENAL PETA DAN KOMPAS
Jenis peta yang digunakan, cara membaca dan menggunakan peta, jenis kompas yang digunakan dan bagaimana cara menggunakannya.

  • ORIENTASI PETA DAN ORIENTASI MEDAN
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau dengan kata lain menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum Anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncakan, nama sungai, desa, dan lain-lain. Jadi minimal Anda tahu secara kasar posisi Anda di mana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan Anda bahwa perkiraan posisi Anda dipeta adalah benar.

  • MEMBACA TITIK KOORDINAT
Membaca titik koordinat adalah hal penting pada saat bernavigasi agar kita mengetahui letak suatu tempat berdasarkan perhitungan kordinat, fungsi dari pengetahuan ini yaitu agar kita mengetahui letak kita yang sebenaryna untuk disesuaikan pada peta.

  • RESECTION
Adalah cara menentukan kedudukan kita di peta, langkah ini adalah bagaimana kita dapat memindahkan kedudukan dari medan sebenarnya ke peta.

  • INTERSECTION
Adalah cara untuk menentukan kedudukan objek lain yang berada di depan kita.


TALI TEMALI

  • JENIS DAN FUNGSI TALI

Banyak tali yang sering ditemui pada keadaan sehari-hari, namun standar yang dapat digunakan dan cara menggunakannya adalah hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan kegiatan di alam bebas.

  • 8 SIMPUL DASAR
Pada dasarnya banyak simpul yang dapat digunakan, namun yang menjadi dasar untuk dikuasai merupakan simpul yang mungkin akan sering digunakan pada saat berkegiatan di alam bebas, oleh karena itu wajib bagi kita untuk mengetahuinya.


SURVIVAL

Survival adalah keadaan di mana kita tersesat dan kehabisan atau kehilangan bahan makanan, keadaan ini memerlukan ketenangan tinggi supaya dapat berpikir dengan baik sehingga mampu memutuskan langkah apa yang harus kita lakukan. Keadaan ini dapat terjadi jika kita tersesat, atau dapat terjadi karena keadaan alam yang terjadi di luar kendali manusia.

Ketika kita tersesat dan tidak tahu arah, hal pertama yang harus kita lakukan adalah STOP (Stop, Thinking, Orientation, and Planning), berhenti dulu ketika tersesat, berpikir untuk mengetahui apa yang sedang terjadi, lihat sekeliling tempat kita berada (tahu arah mata angin, berada di hutan terbuka atau tertutup, dekat dengan sumber air atau tidak, berada di punggungan atau lembah, melihat apakah hari sudah mulai gelap atau masih siang), lalu tentukan rencana selanjutnya (mencari jalan kembali ke jalur umum yang biasa digunakan, mencari tempat bermalam yang aman, membuat tempat singgah, dan lain sebagainya). STOP ini dilakukan tidak saja ketika kita tersesat, tapi ketika terjadi keadaan darurat lainnya seperti terjatuh, sakit, dan lain-lain.

Cara mengetahui arah mata angin ketika di gunung atau hutan bisa dengan melihat lumut yang ada di batu atau pohon, karena lumut hidup di tempat yang lembab dan tidak terkena sinar matahari ketika terbit. Batu atau pohon yang ditumbuhi lumut berarti arah Barat, sebaliknya yang tidak ditumbuhi lumut berarti arah Timur.

Pada saat keadaan survival kita harus mengetahui beberapa teknik yang dapat berguna ketika menjumpai keadaan tersebut, yaitu:
  • SEGITIGA API
Api merupakan hal yang penting pada saat kita membuka shelter atau tempat berlindung, oleh karena itu merupakan hal yang penting untuk mengetahui teknik membuat api.

  •  TEMPAT BERLINDUNG
Salah satu usaha penting dalam bertahan hidup adalah membuat tempat perlindungan. Dengan adanya tempat perlindungan maka dalam keadaan darurat manusia tetap dapat bertahan hidup, aman dari bahaya yang ada sesuai dengan situasi dan kondisi alam, sehingga dapat kembali ke keadaan normal seperti semula.

  •  BOTANI ZOOLOGI PRAKTIS (BZP)
Materi botani zlogipraktis atau ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan dan hewan ini sangat penting diketahui untuk lebih mengenal jenis tumbuhan dan hewan yang dapat di manfaatkan sebagai makanan darurat, obat-obatan atau untuk keperluan ketika berkegiata d alam bebas. Keanekaragaman jenis tumbuhan yang ada di Indonesia sehingga harus lebih waspada pada tumbuhan dan hewan yang beracun, berbisa atau mengancam keselamatan jiwa.


PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat)

  • LANGKAH DASAR PENANGANAN MEDIS
  • EVAKUASI MEDIS


PENGETAHUAN LAIN DALAM PPGD
  • PENGETAHUAN HIPOTERMIA
Gunung di indonesia bukan merupakan tipe gunung yang beresiko tinggi hipotermia seperti gunung es Jayawijaya atau gunung es yang ada di luar negeri, tetapi banyak kecelakaan di gunung  Indonesia yang penyebabnya adalah hipotermia. Hal tersebut dikarenakan persiapan dan pengetahuan pendaki tersebut kurang baik,  kebanyakan mereka menggunakan baju basah ketika tidur karena kurangnya baju yang dibawa atau sebab lain yang memicu terjadinya hipotermia pada seseorang, serta minimnya pengetahuan untuk menangani jika salah seorang anggota kelompoknya mengalami gejala tersebut. 

Oleh karena itu perlu adanya persiapan yang matang atau pengetahuan lebih jika ingin berkegiatan di alam bebas.


MEMPERSIAPKAN PENDAKIAN

Dalam sebuah pendakian yang harus kita utamakan adalah safety procedure. Banyak orang yang mengesampingkan perencanaan dan persiapan pendakian sesuai dengan prosedur keamanan, menurut mereka tidak terlalu penting, padahal inilah yang menjadi dasar agar perjalanan kita terasa aman dan nyaman.


PERSIAPAN FISIK

Kekuatan dan kesehatan fisik yang prima dibutuhkan ketika kita mendaki gunung. Ini karena medan yang akan kita tempuh membutuhkan ketahanan fisik yang prima. Untuk itu sebelum naik gunung, sebaiknya fisik kita persiapkan jauh-jauh hari dengan latihan fisik.

Tingkat pengalaman pendaki memengaruhi latihan fisik yang perlu dilakukan. Seorang pemula butuh latihan fisik lebih keras dibandingkan dengan para pendaki sedang,apa lagi mahir. Tapi tetap semua tingkat perlu melakukan latihan fisik sebelum melakukan pendakian.

Seorang pemula mungkin butuh waktu sekitar 3-2 bulan latihan fisik. Sementara untuk tingkat sedang butuh waktu sekitar 2-1 bulan latihan fisik, dan untuk tingkat mahir butuh 1 bulan latihan fisik.Kita bisa menggunakan check list latihan fisik seperti di bawah ini sebagai bahan pengukur keberhasilan latihan fisik Kita.


LATIHAN FISIK















NAMA
:

BULAN
:














Hari
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Streching















Lari















Berpiece















Sit up















Push up















Cooling down


















Hari
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Streching















Lari















Lizard















Sit up















Push up















Cooling down
















Gunakan tanda Ö untuk setiap kegiatan yang sudah selesai Kita lakukan.


Susunan latihan harus berurut seperti dibawah ini:
  • Stretching berfungsi untuk memanaskan otot agar otot-otot tidak kaget/kram saat melakukan latihan dan dilakukan setiap sebelum pergerakan
  • Lari berfungsi untuk melatih endurance (ketahanan tubuh) tubuh agar tidak mudah lelah dan melatih jantung (bertahap per minggu dari 2 km, 2,5 km, 3 km, 3,5 km)
  • Berpiece berfungsi menguatkan otot  paha dan bahu agar ketika tracking posisi menanjak otot  paha sudah terbiasa (berdiri tegak, lompat tangan di atas dan kaki terbuka, jongkok, push up, jongkok, lompat) bertahap per minggu 20, 30, 40, 50.
  • Lizard berfungsi untuk menguatkan lengan, bahu, dam kelenturan pangkal paha agar ketika di perjalanan dapat menopang beban, menarik sesuatu, dan mengurangi resiko keram di selangkangan ketika berjalan (jalan kadal) 50 m bolak balik dan tidak bertahap.
  • Sit up berfungsi untuk menguatkan otot perut agar kuat menahan beban ruksak/carrier pada saat jalur menanjak karena beban tumpuan ada di bagian perut (bertahap per minggu 20, 30, 40, 50).
  • Push up berfungsi untuk menguatkan bahu agar terbiasa menopang beban yang bertumpuan pada bagian bahu, lengan, dada, dan pundak. (bertahap per minggu 20, 30, 40, 50)
  • Cooling down/peregangan berfungsi pelemasan otot setelah melakukan latihan agar otot kembali rileks dan dilakukan pada saat setelah pergerakan. 
Kita bisa membuat check list sesuai keinginan Kita sendiri. Check list di atas hanya sebagai contoh.


Tip
Kunci keberhasilan persiapan fisik ini adalah disiplin dan jujur kepada diri sendiri. Kita akan merasakan hasil persiapan fisik ini ketika Kita menemui tanjakan-tanjakan terjal sepanjang perjalanan Kita menuju puncak.
 

PERSIAPAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN STANDAR GUNUNG HUTAN

Naik gunung itu butuh waktu lama. Untuk mendaki gunung Rinjani, Agung, dan Semeru ini kami butuh 20 hari sejak berangkat dari Jakarta hingga kembali lagi ke Jakarta. Bagi pendaki pemula tidak dianjurkan melakukan pendakian marathon seperti yang kami lakukan ini. Oleh karena sebagian besar waktu dihabiskan di atas gunung, butuh peralatan yang cukup banyak untuk mendukung pendakian ini. Galilah informasi sebanyak-banyaknya tentang gunung yang ingin Kita daki. Semakin banyak informasi yang kita miliki akan semakin baik persiapan yang bisa kita lakukan.

Gambar berikut ini adalah perlengkapan dasar yang dibutuhkan untuk mendaki gunung:


Gambar di atas adalah peralatan wajib yang harus kita bawa ketika mendaki gunung.

Gunakan baju dan sepatu sesuai standar pendakian gunung. Hindari memaki bahan pakaian yang terbuat dari jeans. Pilih baju yang terbuat dari katun atau kain flannel yang mampu menyerap keringat, menahan panas badan sehingga kita tidak kedinginan. Gunakan celana berbahan ringan dan cepat kering.




Check list peralatan standar:



PERSIAPAN PERBEKALAN

Perjalanan panjang dari naik hingga turun kembali, butuh bahan makanan cukup. Menghitung bahan makanan yang perlu dibawa dan cara pengepakan yang efisien sangat dibutuhkan. Seorang pendaki gunung butuh nutrisi cukup supaya mampu bertahan (high endurance)ketika tinggal di alam bebas. 

Saat mendaki atau turun semua otot kita bekerja keras.Nutrisi buruk dan pas-pasan bisa menyebabkan pendaki menjadi cepat lelah dan bisa menyebabkan sakit.Nutrisi yang baik itu meliputi karbohidrat, protein, lemak, dan serat yang cukup.

Untuk karbohidrat Kita bisa membawa:
  • Havermout
  • Mie/Bubur nasi
  • Roti tawar dan biscuit
  • Cereal


Untuk protein Kita bisa membawa:
  • Susu
  • Sarden
  • Keju
  • Coklat
  • Yogurt


Untuk lemak Kita bisa membawa:
  • Corned daging/ayam
  • Sosis
  • Baso
  • Abon dan dendeng


Untuk serat Kita bisa membawa:
  • Agar-agar
  • Coctail buah
  • Sari kelapa


Untuk informasi lebih lanjut tentang berapa besar kalori per hari yang dibutuhkan seorang yang melakukan pendakian, Kita bisa mencarinya di google.Yang paling penting adalah kita harus mampu mengatur seberapa banyak makanan yang dibutuhkan selama pendakian. Hindari stok makanan yang kurang, karena ini bisa berakibat fatal.

Jangan lupa perlengkapan pribadi seperti obat-obatan, obat anti serangga, tissue basah dan kering, kantong plastik, dan lain-lain.

Semuai peralatan dan bahan makan yang dibawa perlu disesuaikan dengan jarak tempuh dan berapa lama kita berada di gunung tersebut. Contohnya, untuk naik gunung Rinjani butuh waktu 3-6 hari dari naik hingga turun kembali. Sementara untuk naik ke gunung Gede, bisa kita tempuh selama 24 jam atau kurang. Jadi perlengkapan dan bahan makanan yang di bawa ketika naik Rinjani lebih banyak jika dibandingkan dengan kalau kita naik gunung Gede.
Kunci sukses nyaman dan aman dalam mendaki gunung adalah manajemen logistik yang mampu kita lakukan.

Tip
Jangan tinggalkan apa pun di gunung kecuali jejak kita.
Jangan mengambil apa pun kecuali foto.
Jangan membunuh apa pun kecuali waktu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages