Menyusun Rencana Perjalanan RAS

Menyusun Rencana Pendakian

Hal paling awal yang perlu kita tetapkan sebelum mendaki gunung adalah 4W (What, Where, When, Who) & 1H (How). What – Kegiatan apa yang akan kita lakukan, Where – Di mana kita dan mau ke mana, When – Kapan kita melakukan perjalanan, Who – dengan siapa kita akan melakukan perjalanan, kenapa kita harus melakukan perjalanan tersebut, dan How – bagaimana cara kita untuk menyelesaikan perjalanan dari awal sampai kembali lagi ke tempat awal kita berangkat. Sangat penting mengetahui hal-hal tersebut agar perjalanan kita menjadi jelas tujuan dan cara pencapainnya.

Dari pengetahuan tersebut kita dapat merancang rencana operasional perjalanan yang meliputi waktu, tempat, kebutuhan peralatan maupun transportasinya, serta rencana anggaran biayanya yang meliputi keseluruhan data pemasukan maupun pengeluaran keuangan. Kami biasa menyebutnya Manajemen Perjalanan.

Manajemen Perjalanan perlu disesuaikan dengan tujuan awal perjalanan seperti jarak perjalanan, lamanya perjalanan yang akan memengaruhi rencana operasional perjalanan, dan rencana anggaran biaya, contoh: hanya sekadar piknik dengan jarak dekat tentu berbeda persiapannya dengan pendakian ke gunung, dan lain sebagainya.

Contoh kasus di sini kita akan melakukan perjalanan ke gunung, oleh karena itu kita perlu menyusun manajemen perjalanan jauh-jauh hari sebelumnya, agar semakin matang dan sesuai dengan keadaan pada saat itu (update). Kita pun bisa menghemat biaya dengan mendapatkan tiket transportasi darat, laut, udara, dan penginapan yang lebih murah karena memesan di awal, seperti yang kami lakukan ketika mendaki Gunung Rinjani, Agung, dan Semeru.

Setelah menentukan manajemen perjalanan, kita perlu melengkapi beberapa kemampuan yang dibutuhkan ketika mendaki gunung yaitu:

Kemampuan teknis

Pengetahuan dan  kemampuan dalam melakukan kegiatan yang akan dilakukan dengan cara proses dan prosedur yang berlaku, seperti keseimbangan gerak, efisiensi dalam penggunaan peralatan dan perbekalan (membangun tenda, masak, dan sebagainya).

Kemampuan fisik

Kemampuan dari seorang penggiat alam bebas yang terdiri dari kebugran jasmani, kesehatan, dan kemampuan pengondisian tubuh terhadap lingkungan alam yang dibutuhkan ketika dalam perjalanan. Kemampuan fisik dapat menentukan apakah perjalanan yang akan dilakukan menjadi berat atau tidak.

Kemampuan kemanusiawian

Kemampuan untuk menekankan sikap positif agar kemampuan disegala bidang dapat meningkat. Seperti percaya diri, kesabaran, keinginan yang tinggi, analisa diri, konsentrasi, memimpin dan dipimpin. Karena berinteraksi dengan sesame adalah hal yang penting dalam sebuah perjalanan.

Kemampuan pemahaman lingkungan

Untuk mengetahui safety dari perjalanan yang akan dilakukan agar kita menjadi lebih waspada terhadap bahaya-bahaya yang akan timbul pada saat perjalanan, karena mengetahui kondisi lingkungan alam yang akan dilewati adalah hal yang penting seperti perizinan, cuaca, jalur pendakian, bahaya yang biasa terjadi, serta pengetahui aturan-aturan dan mematuhi larangan yang dikeluarkan pengelola taman nasional di mana gunung itu berada.

Pengetahuan perjalanan sangat penting bagi seorang traveler terlebih pada penggiat alam bebas seperti ke gunung karena kegiatan yang memiliki risiko dan dampak yang tinggi pada keselamatan diri sehingga safety adalah hal yang paling utama.

Adapun pengetahuan yang dapat dijadikan acuan yaitu:

Safety, bahaya pada saat perjalanan dan dapat memengaruhi keselamatan diri:
  • Bahaya subjektif, dalam artian bahwa bahaya tersebut dapat terjadi di bawah kendali manusia seperti human error atau bahaya yang timbul dari diri sendiri karena kurangnya pengetahuan.
  • Bahaya objektif, timbul di luar kendali manusia atau kejadian alam yang berdampak pada keselamatan diri kita seperti badai, longsor, dan lain sebagainya.

Peralatan dan perlengkapan, pengetahuan peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa pada saat perjalanan merupakan hal yang sangat penting, karena perkembangan yang pesat pada industri tekstil sehingga banyak perusahaan yang mengeluarkan teknologi untuk mendukung kenyamanan pada saat berkegiatan di alam bebas seperti alat seukuran botol minum untuk menyaring air kotor agar dapat langsung diminum, tenda yang menggunakan energi matahari untuk menghasilkan listrik, bahan yang digunakan untuk jaket, baju, celana tidak mudah ditembus air, angin tetapi tidak membuat diri kita merasa risih atau gerah ketika menggunakannya, dan ketika basah pun akan cepat kering untuk digunakan kembali.

Masih banyak teknologi lain untuk mendukung safety dan kenyamanan kita pada saat berkegiatan di alam bebas, akan tetapi harus di ingat dan diperhatikan bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan teknologi dan sejenisnya akan dapat terjadi kesalahan atau kerusakan yang pada akhirnya memaksa kita untuk mengetahui cara manual lainnya, agar ketika terjadi kerusakan teknologi, kita tetap dapat bertahan hidup. Oleh karena itu pelajari sebelum berkegiatan di alam bebas.

Dasar, yang menjadi peralatan dan perlengkapan dasar pada saat melakukan perjalanan (standar gunung hutan).

Khusus, disesuaikan dengan tujuan perjalanan ke daerah tertentu yang membutuhkan peralatan khusus, seperti peralatan panjat untuk melakukan penyebrangan karena medan yang curam (tali karmantel, sit/chest harness, carabiner).

Tambahan, perlatan atau perlengkapan tambahan agar diri kita semakin nyaman pada saat melakukan perjalanan. Contoh peralatan : gaiters, dsb

Perbekalan, hal ini menjadi perhatian pada saat perjalanan karena untuk menopang energy pada saat perjalanan. Karena kebutuhan yang disesuaikan dengan keinginan manusiawi dan hasrat ingin makan yang membuatnya terkadang menjadi berntakan jika tidak tertata rapih.

Pola makan pada saat perjalanan khususnya di gunung :
  • Sedang, pilihmenu makanan sedang agar lambung tidak terlalu penuh ketika pagi hari. Dapat berpengaruh pada saat melakukan perjalanan hingga waktu makan siang tiba, apabila terlalu berat makan perut akan terasa sesak dan jika mengandung zat makanan yang dapat membuat cepat mengantuk atau kurang bergairah akan menghambat perjalanan pada pagi hari. (Bubur kacang hijau, minuman hangat, dan lain sebagainya.)
  • Ringan, pilih menu makanan yang ringan untuk mengefisiensikan waktu karena pada saat makan siang biasanya kita masih berada di tengah perjalanan atau belum membuka shelter atau perkemahan. (Roti, makanan ringan, minuman yang menyegarkan tenggorokan, dan lain sebagainya.)
  • Berat, menu makan malam ketika pergerakan sudah membuka shelter sehingga memiliki waktu yang cukup banyak untuk masak, serta untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memerlukan energi dari malam sampai pada saat pagi hari sehingga memerlukan menu makanan yang berat. (Nasi, sayur, lauk pauk, dan minuman hangat.)

Paket menu harian, mengelompokkan makanan kedalam satu plastic sesuai dengan menu per satu kali makan. Contoh: kacang hijau, minuman hangat dibungkus dalam satu plastic untuk makan pagi dihari pertama.

N + 1, jumlah lamanya perjalanan dilebihkan satu paket makanan untuk satu hari agar mengantisipasi jika tidak dapat turun dari gunung dikarenakan kondisi yang kurang baik sehingga harus bermalam kembali dan kita masih memiliki paket makanan untuk satu hari kedepan.

Pengetahuan kalori dan sumber zat makanan, agar kita mengetahui kebutuhan energi pada tubuh per harinya dan tidak sembarang mencampur makanan yang berdampak pada kesehatan lambung.

Adapun hal-hal lain yang dapat menjadi refrensi pada saat merencanakan perjalanan adalah:

Hunting Tiket Secara Online

Mempersiapkan wisata gunung yang tempatnya jauh dari Jakarta, perlu menggunakan moda transportasi yang bisa membawa kita ke kotadan desa terdekat.

Mendaki Gunung Rinjani, Agung, dan Semeru bisa ditempuh menggunakan gabungan transportasi darat, udara, dan laut. Oleh karena kita harus mencapai desa terakhir terlebih dulu sebelum memulai pendakian. Desa terakhir umumnya sudah berada di ketinggian tertentu.Desa terakhir Rinjani misalnya, Sembalun atau Senaru harus dicapai menggunakan mobil.

Demikian juga pada desa terakhir Semeru yaitu Ranu Pane juga harus dicapai menggunakan mobil khusus (jip) oleh karena medan ke desa itu sudah sulit.

Sementara ke Gunung Agung, kita harus menuju Pure Besakih dulu, yang dikeramatkan oleh masyarakat Hindu di Bali, yang bisa ditempuh menggunakan ankutan umum atau menyewa mobil.

Untuk itu rencanakan perjalanan kita jauh-jauh hari.Lebih menguntungkan jika kitamemilih tanggal perjalanan bukan pada saat “peak season” seperti liburan, misalnya.Jika harus pergi saat liburan, belilah tiket lebih awal atau pada saat promo. Oleh karena harga tiket akan semakin mahal jika kita membeli semakin dekat dengan tanggal keberangkatan.

Untuk tiket pesawat, kereta api, dan hotel,kita bisa hunting secara online di traveloka, tiket.com, pegi-pegi, dan lainnya.




Jika kitahanya ingin memesan tiket pesawatnya saja kitajuga bisa memesan langsung pada website maskapai penerbangan domestik seperti Lion Air, Sriwijaya Air, Garuda, Citilink, Wing Air, dan Batik Air yang melayani rute Jakarta – Lombok, pp.




Jika Kita berencana pergi menggunakan kereta api, Kita bisa memesan langsung pada website PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), atau membeli tiketnya di Indomaret atau Alfamart. Hanya saja jika kita menggunakan kereta api, untuk bisa mencapai Lombok, kita harus meneruskan perjalanan menggunakan bis dari Surabaya menuju Mataram yang harus menyebrang dari Banyuwangi ke Bali, dan dari Bali ke Lombok.Perjalanan darat memang butuh waktu lebih panjang.


Kita perlu berhati-hati ketika hendak memilih bis dari Terminal Bungur Surabaya ke Mataram. Pastikan kita memilih bis yang benar yang akan membawa kita ke Mataram. Pengalaman pahit kami alami karena tertipu oleh calo yang menawarkan bis yang ternyata salah jurusan. Ini membuat kami harus merogoh kocek dua kali.

Hotel

Kita bisa memesan homestay di Sembalun dan Senaru secara online. Demikian juga ketika mendaki Gunung Agung di Bali, dan juga di kota Malang, kota terakhir menuju Semeru. Ini jika kita memang berencana menginap di hotel atau homestay.






Tip

Rencanakan perjalanan Kita jauh-jauh hari sehingga kitabisa memperoleh tiket lebih murah dibandingkan jika kitamemesan terlalu dekat dengan tanggal keberangkatan.Berhati-hatilah dengan orang-orang yang menawarkan angkutan murah yang ternyata menipu kita. 


Catatan

Jika memesan tiket pesawat, kereta api, hotel secara on line, Kita butuh kartu kredit, bisa visa atau master card.

Rencana Perjalanan ke Rinjani, Agung, Semeru

Awalnya kami memang tidak ada rencana membukukan panduan pendakian ini. Informasi bahwa Elex Media Komputindo akan menerbitkan pendakian kami ini, kami terima 1 bulan sebelum berangkat. Kami sangat senang dan makin semangat untuk mempersiapkan pendakian. Kami menamai pendakian ini sebagai Rinjani, Agung, Semeru Amazing Journey to Indonesian Paradise sama dengan judul buku ini.

Oleh karena mendaki tiga gunung sekaligus, rencana perjalanan harus kami persiapkan dengan matang.

Berikut rencana perjalanan kami:
  1. Menentunkan tanggal dan bulan pendakian. Kami memilih bulan Agustus 2015 setelah selesai puasa Ramadan dan Idul Fitri, dengan konsekuensi bulan ini adalah bulan yang sudah lumayan panas, oleh karena masuk pertengahan musim kemarau. Kami menyarankan sebaiknya pendakian gunung Rinjani, Agung, dan Semeru dilakukan sekitar bulan Mei-Juli ketika musim hujan sudah hampir selesai dan musim kemarau baru mulai. Cuaca tidak terlalu terik, hujan pun sudah jarang.  Kami memilih awal 2 Agustus 2015 untuk berangkat menuju Rinjani terlebih dulu.
  2. Akomodasi yang kami gunakan adalah kombinasi antara kereta api, feri, dan angkutan umum dari Jakarta – Surabaya, Surabaya – Lombok, untuk ke Rinjani. Lombok – Denpasar, ketika naik Gunung Agung.  Denpasar – Banyuwangi – Malang, ketika naik Semeru. Dan dari Malang  – Surabaya – Bandung – Jakarta, ketika kembali lagi ke Jakarta.

Adapun dari hasil analisa 4W & 1H dapat dituangkan dalam pembuatan ROP & RAB.

ROP (Rencana Operasional Perjalanan)

  • Tanggal
  • Waktu
  • Kegiatan
  • Tempat
  • Kebutuhan
  • Keterangan
  • PJ

RAB (Rancangan Anggaran Biaya)

Pencatatan seluruh pemasukan dan pengeluaran anggaran, adapun hal-hal yang dapat dijadikan acuan yaitu pengeluaran dari segi :

Pemasukan
  • Anggota kelompok
  • Hal-hal lain yang berbentuk pemasukan keuangan yang harus di catat dengan jelas

Pengeluaran
  • Perbekalan
  • Transportasi
  • Perlengkapan
  • Perizinan
  • Total

PEMASUKAN : RP. 600.000
PENGELUARAN : RP. 318.000  -

TOTAL         : RP. 282.000 (surplus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages